14.6.16

A Small Note from Cikamadong


Halo temen-temen!
Tidak seperti biasanya, hari ini aku mau cerita sedikit pengalaman aku di P2M atau Pengabdian Pada Masyarakat yang diadakan oleh himpunan aku, ESA (English Students' Association). Karena tahun lalu aku gak ikut P2M, so aku putuskan buat ikutan P2M tahun ini, ya itung-itung buat cari pengalaman untuk nanti KKN (Kuliah Kerja Nyata). Lokasi P2M tahun ini adalah Kampung Cikamadong, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, tempat yang susah banget kedeteksi sama google. Selama kurang lebih seminggu disana (dari tanggal 4-10 Juni 2016), kita semua (secara berkelompok) tinggal di rumah warga atau biasa disebut kostan. 

Banyak banget kegiatan yang dilakukan disana dari mulai ngajar, seminar-seminar, perlombaan, pentas seni, bazaar, masih banyak lagi. Kegiatan-kegiatannya terhitung full menurut aku, selama seharian kita melakukan banyak kegiatan dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, ya tetep ada jeda istirahat sih apalagi kita P2Mnya pas lagi bulan puasa. Tapi, meskipun ngelaksanain puasa di kampung orang, hal itu ga bikin panitia-panitia patah semangat.


Dari semua kegiatan yang dilakukan disana, kegiatan yang paling aku suka itu mengajar! Aku dapet kesempatan buat ngajar selama 2 hari, tanggal 5 (kelas 4) dan 6 (kelas 2) di SDN Kiarapayung 1. Sebenernya, gak terpikirkan sih buat aku, aku bakal se-excited ini sama yang namanya mengajar. Awalnya awkward banget karna aku pribadi gak suka anak-anak, tapi ngeliat semangat mereka buat belajar bahasa inggris dan wajah mereka yang masih imut-imut itu (haha), jadi bikin aku ikutan antusias buat interaksi sama mereka.



Dengan dapet kesempatan buat mengajar disana, hal ini bikin aku menyadari ternyata menjadi seorang guru itu tidaklah semudah yang disangka kebanyakan orang. Meskipun anak-anak punya semangat belajar yang bagus, tapi anak-anak, ya, tetap anak-anak. Bikin mereka ngerti dengan apa yang kita ajarkan tuh challenge banget, apalagi buat anak-anak SD kelas 1 harus ekstra sabar. Salut buat guru-guru SD dan juga semua guru di Indonesia!


Dan hal lainnya yang bikin aku seneng itu anak-anak disana antusias sama kegiatan-kegiatan yang kita adain, kayak perlombaan, seminar-seminar, nobar, dll, meskipun sebenernya mereka lagi libur karena hari minggu dan libur hari pertama puasa, itu kenapa mereka dateng ke sekolah tanpa pakai seragam. Tapi bagaimanapun mereka tetep dateng ke sekolah dan ikut kegiatan-kegiatan yang kita adain disana.




Yang paling kiri namanya, Tiara, bocah kelas 2 SD, murid aku (lol) pas hari ke-2 aku ngajar, dari tadi banyak muncul di postingan ini haha. Dia selalu nyapa, katanya "Teh Riska" padahal aku suka lupa-lupa sama nama-nama anak-anak disana. Dia lucu banget, tembem ada dimplenya, suka dateng ke kostan aku, iya sih buat latihan nyanyi sama Daday a.k.a Frira, temen satu kostan.


Dan ada juga temennya Tiara, namanya Juwita yang suka dateng ke kostan juga, aku lupa persis dia kelas berapa, tapi sepertinya kelas 3 atau 4 SD. Kalau ditanya suka kartun apa, mereka taunya upin ipin, mereka kurang tau doraemon, shinchan, spongebob, pokemon, ataupun chibi maruko-chan, tapi kalau ditanya sinetron favoritenya apa, dengan semangat mereka jawab, anak jalanan dan ggs :( #sad

Mereka berdua dateng ke closing ceremony di hari terakhir kita disana. Mereka juga ngegandeng tangan kita, nganterin aku sama Daday sampai ke truk tentara yang kita tumpangi untuk pulang ke Bandung. Berat rasanya ninggalin anak-anak selucu dan sepolos mereka. Ingin aku bawa pulang >< hahaha. Tetep semangat belajarnya ya, Tiara dan Juwita!


Oh iya, satu hal lagi yang aku belum ceritain, Kostan 6 (kostan aku dan temen-temenku) tapi bakal terlalu panjang kalau diceritain, banyak banget kejadian lucu, ngakak, seneng, pilu(?) kita laluin disini. Terima kasih atas satu minggu penuh arti ya temen-temen.

Terima kasih juga buat ibu dan bapak kostan kita, Bu Wati, Pak Rohmat dan anaknya, Teh Nurul. Mereka sangat sangat baik banget sama kita semua dari mulai kita dateng sampai kita pulang, ya, meskipun kita suka ngabisin galon, gas, minyak, berantakin dll, mereka sampai nangis pas kita sungkeman pamitan pulang.
Terima kasih juga buat Teh Nurul udah banyak dengerin cerita aku, bantuin aku masak liwet, ikan bakar (walaupun rametek) pas buka puasa terakhir disana dan udah nganterin aku main ke sawah hihi.

Gak cuma orang-orangnya yang bikin aku betah disana tapi juga tempatnya (Kp. Cikamadong), bikin aku gamau beranjak. Banyak pohon, air melimpah, minim kendaraan, bisa lihat matahari, kalau pagi-pagi sejuk udaranya, beda deh sama Bandung sekarang. Ingin rasanya punya tempat tinggal disana.

(kiri-kanan) Aku - Frira - Ghaznia - Ibu Wati - Bapak Rohmat - Dela - Romaria:( - Lili
(bawah) Bubuch - Afi


Dan sampai akhirnya tidak ada Cikamadong lagi hari ini, esok dan lusa, tapi semoga someday bisa menginjakkan kaki disana sekali lagi. Terima kasih atas tujuh hari penuh makna, Cikamadong.




Credits: 
Sebagian foto aku ambil dari jepretan panitia dokumentasi. nice shots semuanya, good job! kecuali foto aku lg tidur ya, tidak bisa aku ampuni! hahaha canda. Dan tak lupa foto selfie dari Daday. Thank youu.

No comments:

Post a Comment

Your comments and suggestions are highly appreciated. Thank you:)